Manusia sering terbawa amarah, terpengaruh emosi yang meluap, kemudian menyesal. Untuk menghentikan amarah, seseorang diharuskan nenempa diri, menjauhi hal-hal yang bisa membuatnya marah, belajar menahan amarah dan memerangi nafsu setan. Memposisikan akal di atas emosi dan menjauhi kemarahan merupakan perilaku orang-orang bijak dan berakal.
Sesungguhnya kesabaran bisa diperoleh dengan belajar bersabar dan akhlak mulia bsa didapat dengan belajar bersikap sesuai tuntutan akhlak mulia.
Kemampuan menahan marah menunjukkan kuatnya kemauan dan kepribadian seseorang. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Al Bukhari. Muslim dan lainnya dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, " Orang kuat bukanlah orang yang pandai berkelahi. Orang kuat adalah orang yang dapat menahan diri ketika marah."
Orang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan diri ketika gekolak amarah datang menyeruak dan sanggup mengendalikan amarahnya. Seperti inilah sifat seorang penyabar. Kalaupun marah ia akan cepat sadar dan tidak lagi terpengaruh oleh kemarahannya.
Berdasarkan hadist riwayat Al Hakim, dari Ibnu Abbas RA, ia menyatakan bahwa rasulullah sAW pernah bersabda, "Ada tiga orang yang akan dijaga Allah dalam lindunganNya dan dimasukkan ke naungan cintaNya. Mereka adalah orang yang berterima kasih ketika diberi, orang yang memaafkan padahal ia mampu membalas dan orang yang diam ketika marah."
Sumber : Al-Falah 325-2015
0 comments:
Post a Comment
Apakah tulisan di atas bermanfaat bagi teman-teman? Silakan tulis komentar di tempat yang di sediakan. Gunakan bahasa yang baik dan sopan.